Apakah Mimisan Pada Anak Berbahaya ?

Apakah Mimisan Pada Anak Berbahaya ?

Berbahayakah mimisan pada anak ? Apakah Mimisan hanya terjadi pada anak atau bisa juga terjadi pada orang dewasa? Apa bahaya mimisan terus menerus ? Apa saja penyebab mimisan pada anak ? Jika terjadi mimisan apa yang harus dilakukan ? Fakta nya banyak sekali anak-anak yang mengalami mimsan hanya dianggap sepele oleh orang tua, ketika hanya sesekali mungkin itu hanya dari faktor external saja, contoh bisa jadi sewaktu anak main panas-panasan kemudian masuk kerumah yang ber AC, tentu ada faktor perubahan suhu yang mempengaruhi. Jika ini terjadi secara terus menerus, orang tua harus memperhatikannya. Tidak memungkiri ini juga bisa terjadi pada orang tua juga lho.. berikut kita kupas tuntas apa mimisan itu dan bagaimana penanganannya.

Apa Mimisan Itu ?

Secara medis mimisan disebut juga epistaksis, yaitu keadaan dimana terjadinya pendarahan pada hidung. Mimisan bisa terjadi pada 2 bagian, seperti :

• Mimisan pada bagian depan – kebanyakan hidung berdarah terjadi di bagian depan, dimana darah mengalir dari dinding antara dua kanal (sekat) di dalam hidung. Area yang rentan ini, kaya akan pembuluh darah sensitif yang halus dan rentan terhadap kerusakan.

• Mimisan pada bagian belakang – jenis mimisan yang tidak biasa ini terjadi ketika pendarahan berasal dari rongga hidung, terletak di dalam hidung antara otak dan langit-langit mulut. Kebanyakan mimisan di bagian belakang cenderung lebih serius daripada mimisan di bagian depan. Kasus yang demikian perlu mendapatkan perhatian medis.

Gejala-gejala mimisan

Gejala-gejala yang harus diwaspadai ketika terjadi mimisan pada anak atau mimisan pada orang dewasa :

• Mimisan yang berlangsung lebih dari 30 menit. Jika mengalaminya, Anda sebaiknya segera ke rumah sakit.
• Mimisan yang terjadi pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
• Mimisan dengan mengeluarkan darah yang banyak.
• Mimisan yang terjadi setelah operasi di daerah hidung atau sinus.
• Sering mimisan dalam waktu singkat.
• Detak jantung yang tidak beraturan.
• Kesulitan bernapas.
• Apabila Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin.
• Muntah darah karena menelan banyak darah.
• Demam atau mengalami ruam.
• Mimisan yang terjadi setelah Anda mengalami cedera.
• Kulit berubah pucat.
• Mimisan yang disertai pendarahan dari bagian lain tubuh, misalnya pada urine.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera menghubungi dokter atau ke rumah sakit.

Faktor Utama Penyebab Mimisan Pada Anak

Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Faktor pemicunya bisa berupa penggunaan obat-obatan, keturunan, hingga penyakit. Beberapa di antaranya adalah:

• Proses buang ingus yang terlalu kencang.
• Tidak sengaja melukai dinding hidung saat mengorek hidung.
• Udara yang kering dan dingin. Lapisan dalam hidung yang kering menjadikannya lebih rentan terluka dan terinfeksi.
• Bentuk hidung yang bengkok, misalnya karena keturunan atau cedera akibat terjadi kecelakaan maupun akibat tawuran.
• Sinusitis yang akut maupun kronis.
• Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya aspirin, antikoagulan, atau obat pelega pernapasan yang berlebihan.
• Iritasi akibat senyawa kimia, misalnya amonia.
• Cedera pada hidung.
• Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti menghirup kokain.
• Operasi hidung.
• Tumor pada rongga hidung.
• Kelainan pada kemampuan pembekuan darah,seperti hemofilia.
• Mengkonsumsi minuman alkohol.

Bagaimana Cara Mengatasi Mimisan ?

Jika dirumah atau di jalan anda atau anak anda mengalami mimisan, usahakan anda jangan panik, dan tetap tenang, dan segera lakukan langkah-langkah dibawah ini :

• Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat menghentikan pendarahan.
• Condongkan tubuh ke depan sehingga darah keluar lewat hidung dan tidak masuk ke tenggorokan.
• Keluarkan dan buang darah yang mengalir ke mulut. Menelan darah dapat memicu keinginan untuk muntah.
• Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet hidung selama sekitar 10 menit. Langkah ini akan memberi tekanan pada sumber pendarahan sehingga menghentikan darah. Jangan lupa untuk bernapas lewat mulut.
• Letakkan kompres dingin pada pangkal hidung untuk memperlambat pendarahan.

Setelah mimisan berhenti, usahakan agar Anda tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 24 jam. Langkah ini juga dapat mencegah terjadinya iritasi pada hidung.

Apabila mimisan tidak kunjung berhenti setelah 20 menit, Anda sebaiknya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Penentuan jenis penanganan ini tergantung kepada penyebab mimisan.

Mengobati Mimisan Secara Alami

Ternyata obat mimisan yang ampuh ada disekitar kita dan mudah sekali untuk mendapatkannya. Pertolongan pertama jika anak mengalami mimisan di rumah, segera lakukan langkah-langkah dibawah ini :

A. Obat Mimisan Daun sirih.

Manfaat daun sirih ternyata banyak sekali manfaatnya. Daun sirih mengandung bahan kimia yang sangat unik, dan dapat digunakan sebagai obat mimisan tradisional. Senyawa yang terkandung didalamnya adalah cadinene, chavibetol, chavicol, diastase, estragol, fenil propana, hydroxycatechol. Juga mengandung eugenol dan methyl eugenol, kariofilena, minyak esensial, seskuiterpena, terpennena, tanin. Senyawa yang terdapat dalam daun sirih dapat menghentikan perdarahan saat mimisan, dan perdarahan pada luka kulit.

Cara Mengobati Mimisan Dengan Daun Sirih :
1. Ambil selembar daun sirih yang masih segar.
2. Cuci bersih.
3. Gulung daun sirih hingga membentuk batang disesuaikan dengan lubang hidung.
4. Masukkan gulungan daun kedalam hidung secara perlahan.
5. Biarkan selama darah benar-benar berhenti atau kering.

Cara mengobati mimisan dengan daun sirih telah digunakan dalam tradisi di Asia secara turun temurun. Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat tradisional mimisan pada anak dan dewasa. Selain sirih hijau, daun sirih merah untuk mimisan juga dianggap efektif.

B. Bawang Merah Obat Mimisan

Aroma pedas dari bawang merah akan menghentikan pendarahan.
Caranya:
Iris bawang merah dan teteskan air bawang merah ke dalam hidung.

C. Daun ketumbar sebagai obat tradisional mimisan

Daun ketumbar yang ditumbuk banyak digunakan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi di hidung. Sebabnya daun ketumbar memiliki sifat untuk mendinginkan dan menenangkan inflamasi yang terjadi.

D. obat tradisional mimisan Daun Babadotan

Daun babadotan sudah sering kita dengar bahkan sudah dari dulu babadotan ini dijadikan sebagai penghenti mimisan di hidung. Menurut orang Sunda sudah biasa melakukannya ketika ada orang yang mengalami mimisan.
Berguna untuk menutupi lubang hidung untuk menghentikan pendarahan dari hidung.

E. Kangkung Segar sebagai obat tradisional mengatasi mimisan

Jika Anda sering mengalami mimisan setiap hari atau pada keadaan tertentu, maka sebaiknya Anda mengkonsumsi daun kangkung segar. Caranya adalah dengan memblender kangkung dengan ditambahkan air dan diminum setiap hari supaya mimisan anda tidak kambuh lagi.

F. Akar Teratai sebagai ramuan obat tradisional untuk mimisan

Anda pasti sering melihat teratai yang tumbuh di atas kolam ikan dirumah atau dirumah teman Anda. Nah jika Anda sering mengalami mimisan, maka Anda bisa mengobatinya dengan menggunakan akar teratai sebagai ramuan obat tradisional untuk mimisan.
Cara membuatnya sangat mudah, anda cukup menumbuk 200 gram akar teratai sampai halus dan sampai keluar air. Lalu jadikan sebagai obat tetes hidung atau anda boleh meminumnya.

Itulah beberapa bahan alami atau obat tradisional yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi dan mengobati mimisan anda. Tapi yang terpenting jaga selalu kesehatan anda dan rutin cek ke dokter jika perlu.

Baca Juga : Jenis Penyakit Batuk dan Cara Pengobatannya