Apa itu Sistem Imun Tubuh dan Bagaimana Cara kerjanya?

Apa itu Sistem Imun Tubuh dan Bagaimana Cara kerjanya?

Adanya wabah covid 19 membuat perhatian banyak orang tertuju pada istilah sistem imun tubuh, hampir semua orang ingin mempunyai sistem imun tubuh yang kuat dan mampu bertahan terhadap serangan virus ganas covid 19. Apa sebenarnya sistem imun tubuh itu? mari kita pelajari bersama.

Sistem Imun Tubuh atau biasa juga disebut sebagai sistem kekebalan tubuh  adalah sistem pertahanan tubuh dalam menghadapi serangan patogen (kuman) dari luar seperti virus, bakteri, jamur, kuman atau parasit. Sistem pertahanan tubuh ini berfungsi mengidentifikasikan bebagai macam pengaruh biologis dari luar dan menghancurkan patogen yang merusak sel dan jaringan sehingga tubuh bisa berfungsi kembali secara normal. Sistem Imun tubuh bisa diibaratkan pasukan perang bela diri yang selalu siap siaga dalam menghadapi serangan patogen dari luar, agar sistem kerja tubuh manusia bisa berjalan normal terbebas dari penyakit.

Tubuh Anda memiliki 2 lini sistem imun tubuh untuk melawan patogen (kuman) yang bisa membuat Anda jatuh sakit. Yaitu sistem pertahanan diluar dan didalam tubuh.

1. Garis Pertahanan Tubuh Pertama – Sistem Imun Tubuh Luar

Adalah sistem pertahanan tubuh yang paling awal menghadapi serangan kuman meliputi Kulit, Membran Mukosa, Sekresi dari kulit dan membran mukosa seperti lendir, ingus, air mata, asam lambng, urin, dan bakteri baik.  Garis pertahanan pertama (atau sistem pertahanan luar) meliputi penghalang fisik dan kimiawi yang selalu siap siaga untuk melindungi tubuh dari infeksi.

Mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) harus berhasil melewati garis pertahanan pertama ini. Jika pertahanan ini rusak, garis pertahanan kedua di dalam tubuh Anda diaktifkan.

Kulit

Kulit manusia adalah lapisan paling luar dari tubuh pada manusia. Kulit adalah organ terbesar dari tubuh anda yang menutupi seluruh jaringan tubuh. Kulit adalah sarana terdepan dalam berhubungan dengan lingkungan, sehingga memainkan peran penting dalam melindungi tubuh terhadap patogen.  Kulit bertindak sebagai penghalang antara penyerang (patogen) dan tubuh Anda. Kulit membentuk pelindung mekanis yang tahan air. Mikroorganisme yang hidup di seluruh kulit Anda tidak dapat menembus kulit Anda kecuali jika rusak.

Fungsi kulit lainnya adalah isolasi, pengaturan suhu, sensasi, sintesis pembentukan vitamin D, dan perlindungan vitamin B folates.

Kulit memiliki sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari infeksi, kanker, racun, dan upaya untuk mencegah autoimunitas, selain menjadi penghalang fisik terhadap lingkungan luar. Sistem kekebalan kulit kadang-kadang disebut jaringan limfoid terkait kulit – skin-associated lymphoid tissue  (SALT), yang mencakup organ limfoid perifer seperti limpa dan kelenjar getah bening.

Membran Mukosa

Membran mukosa atau selaput lendir adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan berfungsi dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran ini melapisi berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar, dan organ internal. Pada beberapa bagian tubuh manusia, membran mukosa menyatu dengan kulit, misalnya pada bibir, lapisan kulit dalam hidung, bagian dalam telinga, daerah kemaluan, dan anus. Selaput lendir ini juga melapisi paru-paru dan sistem pencernaan. Membran mukosa bisa menghasilkan sekresi berupa lendir. Cairan kental dan lengket yang disekresikan oleh membran kelenjar mukosa disebut juga mukus. Kegunaan membran mukosa atau selaput lendir adalah untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus  juga untuk menjaga jaringan tubuh agar tetap lembab.

Air mata, Lendir dan Air Liur

Hidung, mulut, dan mata Anda adalah titik masuk untuk patogen. Namun, air mata, lendir, dan air liur mengandung enzim yang memecah dinding sel banyak bakteri. Mereka yang tidak dibunuh segera terperangkap dalam lendir dan tertelan. Sel-sel khusus membran mukosa melapisi dan melindungi hidung, tenggorokan, dan saluran lain di dalam tubuh Anda. Lapisan dalam usus dan paru-paru Anda juga menghasilkan lendir untuk menjebak patogen yang menyerang.

Bulu Halus (silia)

Rambut yang sangat halus (silia) yang melapisi tenggorokan Anda akan memindahkan atau mengeluarkan lendir dan partikel yang terperangkap dari paru-paru Anda. Partikel bisa berupa bakteri atau bahan seperti debu atau asap. Batuk dan bersin adalah reaksi alami tubuh untuk membuang patogen yang terperangkap pada bulu halus

Asam lambung

Asam lambung membunuh bakteri dan parasit yang telah tertelan.

Aliran urine atau air kencing

Aliran urin Anda mengeluarkan patogen dari area kandung kemih.

Bakteri baik (menguntungkan)

Ada bakteri menguntungkan yang tumbuh di kulit Anda, di usus dan tempat lain di tubuh (seperti mulut dan usus) yang akan membunuh bakteri berbahaya lainnya.

Sistem pertahanan luar akan sangat kewalahan menahan serangan patogen jika kita tidak menjaga kebersihan kulit  dan selalu menjaga kebersihan lingkungan agar patogen kuman tidak sampai menembus sistem pertahanan pertama.

Virus yang ganas seperti Covid 19 akan dengan sangat mudah menembus garis pertahanan pertama, virus covid 19 menyerang masuk melalui saluran selaput lendir di hidung, mulut atau mata. Selaput lendir yang biasanya akan bereaksi dengan mengeluarkan sekresi lendir untuk membuang virus menjadi tidak berdaya.  Virus ganas ini dengan gampang menembus sistem pertahanan luar. Diperlukan tindakan pencegahan  agar virus covid 19 ini tidak sampai menembus garis pertahanan luar yaitu sering mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, rutin mengganti masker, dan jaga jarak antar orang.

2. Garis Pertahanan Tubuh Kedua – Sistem Imun Tubuh Dalam

Jika patogen dapat melewati garis pertahanan sistem imun tubuh luar, misalnya, melalui jalur pernapasan, luka di kulit Anda, dan infeksi yang berkembang, atau patogen yang sangat ganas seperti virus covid 19, garis pertahanan kedua menjadi aktif. Melalui serangkaian langkah yang disebut tanggapan sistem kekebalan, sistem kekebalan kedua akan menyerang patogen ini.

Garis pertahanan kedua adalah sekelompok sel, jaringan dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh. Termasuk didalamnya adalah sel darah putih, protein anti mikroba, respon inflamasi, limposit dan antibodi. Ini yang disebut sebagai sistem kekebalan tubuh.

Sel

Sel yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh  adalah sel darah putih (leukosit, atau sel kekebalan) dalam darah yang membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Sel darah putih akan mencari dan menghancurkan patogen atau zat penyebab penyakit.

Ada berbagai jenis leukosit. Masing-masing tipe sel ini memiliki fungsi tertentu, tetapi semuanya bekerja sama untuk melindungi tubuh Anda.

Neutrophils

Sel-sel ini yang terutama menyerang bakteri yang masuk dalam tubuh. Mereka akan bergegas ke tempat bakteri masuk untuk melawan mereka, tetapi sel ini mudah terbunuh. Neutrofil hanya bertahan beberapa hari di dalam tubuh (sebelum hancur sendiri), tetapi sumsum tulang kita menghasilkan lebih banyak setiap hari. Beberapa bakteri mampu menghindari neutrofil dengan bersembunyi di dalam sel.

Sel T helper

Jenis sel ini seperti bos. Mereka memberi instruksi kepada sel lain dengan menghasilkan sinyal. Setiap sel T helper hanya mencari satu jenis patogen. Banyak sel T helper diperlukan untuk mengawasi berbagai penyakit atau penyerang.

Sel T sitotoksik (pembunuh)

Sel ini adalah sel pembunuh. Mereka membunuh sel patogen dengan cara membuat lubang di dinding sel patogen sehingga isinya keluar.

Macrophages (Makrofag)

Makrofag berarti ‘pemakan besar’. Sel-sel ini ‘makan’ (menelan) atau membersihkan sel-sel mati yang berantakan.

Sel dendritik

Sel ini seperti mata-mata. Mereka memperhatikan jika ada penyerang dan kemudian menunjukkan bukti penyerbu ke sel T di kelenjar getah bening.

Sel B

Sel B ini menghasilkan antibodi, yang mengunci antigen dari bakteri yang menyerang dan melumpuhkannya sampai makrofag memakannya. Beberapa sel B menjadi sel memori setelah diaktivasi dengan adanya antigen. Sel-sel ini mampu hidup dalam waktu lama dan dapat merespon dengan cepat setelah terpapar antigen yang sama untuk kedua kalinya.

Sel T penekan

Ketika infeksi sudah hilang, sistem kekebalan perlu ditenangkan (jika tidak maka sel pembunuh mungkin terus akan membunuh sel sel sehat). Sel T penekan memperlambat atau mematikan sistem kekebalan untuk mencegah kerusakan sel yang sehat.

Jaringan dan Organ

Jaringan dan organ yang terlibat dalam sistem kekebalan adalah sistem limfatik, kelenjar getah bening, dan cairan getah bening. Semuanya memiliki fungsi khusus:

Sistem limfatik adalah sistem tabung tipis yang mengalir ke seluruh tubuh. Saluran tabung tipis ini disebut saluran pembuluh getah bening yang mengandung zat getah bening. Getah bening adalah cairan di mana sel darah putih (kekebalan) berada.
Kelenjar getah bening adalah jaringan kecil berbentuk bulat yang ditemukan di area tertentu seperti leher, selangkangan, dan ketiak. Mereka menyaring bakteri dan bahan asing lainnya dari getah bening dan memaparkannya ke sel B dan T serta makrofag yang dapat menelannya. Sel-sel ini berkembang biak sebagai respons terhadap akumulasi bahan tersebut, itulah sebabnya kelenjar getah bening membengkak selama infeksi.
Sel, jaringan, dan organ ini bersama-sama membentuk garis pertahanan kedua tubuh melawan mikroorganisme patogen. Mereka bertanggung jawab atas kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan agar tetap sehat.

Bagaimana cara kerja mekanisme pertahanan tubuh?

Ketika patogen (organisme penyebab penyakit) menyerang tubuh, neutrofil berkumpul di tempat masuk dan mencoba menelan dan menghancurkannya. Jika patogen berhasil melewati neutrofil, beberapa hal mungkin terjadi. Makrofag (pemakan besar) akan tertarik oleh kematian neutrofil. Sel-sel ini mencoba menelan penyerang, tetapi mereka juga mengirim sinyal ke sel lain untuk meminta bantuan.

Sel dendritik, yang terus-menerus mengamati (mereka dapat berkomunikasi dengan hingga 200 sel lain sekaligus) dapat menemukan patogen dan mengambil sepotong untuk disajikan ke sel T helper yang berkumpul di kelenjar getah bening di dalam tubuh.

Sel T helper hanya akan mengenali satu patogen. Jika sel T helper mengenali penyerang, akan segera mengkloning untuk menambah jumlah. Sel T helper kemudian mengaktifkan sel imun yang sesuai untuk menyerang.

Jika organisme yang menyerang adalah virus, sel T helper akan memberi sinyal pada sel T sitotoksik (pembunuh) untuk datang menyelamatkan. Sel-sel ini membuat lubang di dinding sel inang yang terinfeksi virus, membunuh sel tersebut dan menghancurkan virus. Sel B juga dapat diaktifkan untuk menghasilkan antibodi yang akan menempel pada virus bebas, menandai mereka untuk pembersihan makrofag.

Jika penyerbu adalah bakteri, sel B biasanya tertarik pada tugas tersebut. Mereka menyemprotkan antibodi (IgG) ke bakteri (mirip seperti menyemprotkan saus tomat ke keripik). hal ini akan menyatukan semuanya dan membuatnya menarik bagi makrofag yang membersihkan kekacauan. Jika bakteri memasuki sistem melalui usus, antibodi yang dilepaskan oleh sel B biasanya adalah antibodi IgA. Antibodi ini bekerja dengan memblokir bakteri yang menempel pada sel usus, mencegah infeksi.

Setelah beberapa hari melawan patogen, Anda akan pulih dari infeksi Anda. Pada tahap ini, sistem kekebalan mengaktifkan sel penekan T. Sel-sel ini mengirimkan sinyal ‘tenang’, yang menenangkan sistem kekebalan.

Kadang-kadang sistem kekebalan kita tidak mati atau tidak terkoordinasi dengan baik (terutama jika sel T helper yang melakukan koordinasi diserang). Penyakit autoimun, asma dan alergi seringkali merupakan akibat dari respon imun yang tidak tepat. Di lain waktu, patogen dapat berkembang biak dengan cepat atau memiliki trik (seperti bersembunyi) dan mengalahkan sistem kekebalan. Saat itulah orang membutuhkan bantuan ekstra pengobatan dari dokter ahli.

Semoga bermanfaat, dan jangan lupa share ke akun media sosial anda

Mungkin anda tertarik untuk baca: Manfaat Vitamin D dan Imunitas Tubuh