Penyakit HIV AIDS

Penyakit HIV AIDS

Penyakit HIV AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya terus menurun secara drastis. Bahkan kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, pada penderita HIV dapat mengakitbatkan kematian. Penyakit HIV AIDS termasuk PMS Penyakit Menular Seksual, karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV. Sedangkan AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani Penyakit HIV AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Tipe Penyakit HIV AIDS

Banyak orang tidak mengalami gejala apapun setelah terinfeksi Hiv. Sedangkan sebagian lainnya mengalami gejala HIV yang mirip flu dalam satu atau dua bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh. Pada fase ini disebut sebagai infeksi HIV primer atau akut, bisa berlangsung selama beberapa minggu. Tanda-tanda dan gejala HIV primer akut antara lain :

a. Demam

demam merupakan gejala awal terkena virus HIV, suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Pada gejala ini merupakan tahap virus akan masuk kedalam aliran.

b. Kelelahan.

c. Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening.

Pada tanda ini merupakan tanda yang biasa terjadi jika seorang terjangkit virus. sedangkan pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa sitem kekebalan tubuh sedang aktif

d. Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala

Nyeri tenggorokan dan sakit kepala merupakan tanda bahwa antibodi tidak melawan virus HIV AIDS

e. Ruam-Ruam Kulit

Ruam-ruam pada kulit yang seperti bisul-bisul kecil dan berwarna merah muda yang terasa gatal. Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung sembuh. bila ini terjadi segera hubungi dokter.

f. Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan.

Pada gejala ini merupakan tanda bahwa bakteri dan kuman dapat masuk ke tubuh kita dengan mudah karna sistem imun kita sudah menurun.

g. Turunnya Berat Badan

Terjadi diare dan demam yang panjang biasanya dalam waktu 30 hari.

h. Batuk Kering yang tidak kunjung sembuh

i. Pnuemonia dan Toksoplasmosis

Pnuemonia merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini disebabkan oleh jamur dan biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya menurun, sedangkan Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini diakibatkan oleh sistem imun yang menurun

j. Berkeringat Pada Malam Hari

berkeringat pada malam hari merupakan tanda dari 50% orang yang pernah menderita penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas berlebihan.

k. Perubahan Pada Kuku

kuku melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna seperti kehitaman dan kebiru-biruan. Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.

l. Bingung dan Sulit Berkonsentrasi

Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang disebabkan karna fungsi motorik tidak mampu berkordinasi dengan baik sehingga penderita tak mampu mengerakkan tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah lupa, marah, dan tersinggung.

m. Herpes di Mulut dan Alat Kelamin

Gejala ini merupakan infeksi pada stadium akhir

n. Menstruasi Tidak Teratur

Lama datang bulan, ini terjadi karna jumlah darah yang semakin berkurang.

o. Infeksi Jaringan Kulit Rambut.

Penyebab Penyakit HIV AIDS

Di Indonesia penyebab virus HIV/AIDS yang paling sering terjadi adalah sebagai berikut:

• Faktor Genetik

Jika seorang ibu yang sedang terjangkit oleh virus HIV dapat menurunkan atau mewariskan penyakit yang dideritanya ini kepada janin yang dikandungnya.

• Seks bebas atau hubungan seks yang tidak aman

Melakukan hubungan seks bebas atau berganti – ganti pasangan melalui vagina dan anal tanpa alat pelindung merupakan penyebab penyakit HIV AIDS yang paling banyak terjadi. Apalagi melakukan hubungan seks dengan seseorang yang sudah terjangkit virus mematikan ini.

Baca Juga: Penyakit Stroke dan Cara Pengobatannya

• Menggunakan jarum suntik tidak steril

Berbagi alat suntik yang biasanya dilakukan oleh para pengguna narkotika merupakan salah satu penyebab virus mematikan ini menginfeksi ke tubuh seseorang. yang dikarenakan oleh cairan /darah yang mengendam pada jarum suntik dapat pindah ke dalam tubuh yang sehat sehingga beresiko tertular HIV AID.

Penularan Penyakit HIV AIDS

HIV tidak menular dengan semudah itu kepada orang lain. Virus HIV tidak menyebar melalui udara seperti halnya batuk dan juga flu. Virus HIV berada dan hidup di dalam aliran darah tubuh dan beberapa cairan tubuh lainnya. Akan tetapi cairan seperti air liur (Berciuman), urin (Air kencing) dan keringat tidak dapat menularkan virus HIV ini ke orang lain. Hal ini disebabkan kandungan virus pada cairan tersebut tidak cukup banyak untuk dapat menularkan kepada orang lain. Disini ada 7 metode penularan HIV AIDS, diantaranya :

• Hubungan Seks Tanpa Alat Pengaman (Kondom)

Virus HIV akan sangat mudah menular ketika seseorang dengan latar belakang terkena virus HIV melakukan hubungan suami istri dengan pasangannya tanpa menggunakan alat pengaman berupa kondom. Karena pertukaran cairan yang terjadi ketika berhubungan seks akan menjadi penyebab utama virus itu bisa berpindah dan menyebar.

• Berbagi Alat Suntik dengan Orang yang positif Mengidap HIV

Khususnya pada para pengguna narkoba. Penularan melalui alat suntik ini dikarenakan ketika memakai jarum yang bergantian maka cairan dalam tubuh orang yang positif terkena HIV akan menyebar ke lawannya, hal ini sangat berbahaya karena merupakan salah satu cara penularan HIV yang paling mudah terjadi.

• Ibu Hamil Positif HIV Kepada Bayinya Selama Masa Kehamilan, Persalinan.

Ibu hamil yang positif HIV sebaiknya tidak memberikan asupan ASI kepada anaknya, bahkan sejak didalam kandungan anak tersebut memiliki potensi besar tertular virus yang di derita oleh ibunya. Maka dari itu ibu hamil yang positif HIV berpotensi menularkan virus ini kepada bayinya ketika persalinan, atau pun menyusui.

• Melalui Transfusi darah

Virus HIV dapat menyebar melalui donor darah yang dilakukan oleh pendonor yang positif terkena virus HIV atau bisa melalui transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV.

• Melakukan Seks Oral

melakukan seks oral bisa menjadi penyebab tersebarnya virus HIV. Sex oral adalah suatu aktivitas yang memberikan stimulasi atau rangsangan pada alat kelamin pasangan dengan menggunakan mulut, ludah, gigi, atau lidah. Sex oral yang dilakukan seseorang kepada wanita disebut dengan Cunnilingus, sedangkan sex oral yang dilakukan seseorang kepada pria disebut dengan fellatio.

• Terkena atau Tertukarnya Cairan Vagina atau Sperma

Biasanya dalam memilih toilet umum orang harus berhati-hati karena jika saja secara tidak sengaja terkena cairan berupa sperma dan cairan vagina bisa saja orang yang belum terinfeksi kemudian tertular. Maka dari itu, kita semua harus berhati-hati dalam menjaga kesehatan. Selain itu pula terjadinya hal ini kadang saat melakukan hubungan sexual yang akan mengakibatkan terkenanya cairan vagina atau sperma.

Cara pencegahan penyakit HIV AIDS

Saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HIV. Meskipun demikian, infeksi dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut:
• Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks.
• Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.
• Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda menjalani tes HIV.
• Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV dalam masa kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
• Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.

Cara Pengobatan Penyakit HIV AIDS

Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa jenis obat ARV, antara lain:

Efavirenz
Etravirine
• Nevirapine
• Lamivudin
• Zidovudin

Baca Juga: Apa Saja Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil ?

Referensi : https://aidsinfo.nih.gov/