Penyakit Stroke dan Cara Pengobatannya

Penyakit Stroke dan Cara Pengobatannya

Siapa yang tak kenal dengan penyakit stroke? Salah satu jenis penyakit yang sulit di prediksi dan menyebabkan kelumpuhan atau bahkan meninggal dunia. Banyak menganggap penyakit stroke akan menyerang hanya pada usia tua, memang ada hubungannya, namun bukan hal tidak mungkin menyerang pada Anda di usia muda.  Perjalanan penyakit stroke memang tidak sebentar, ia akan terakumulasi puluhan tahun sampai dengan belasan tahun, baru akan terasa dampaknya, hal ini justru berkaitan dengan pola makan, life style dan pola pikir kita yang mungkin kurang benar disaat muda.

kita akan bahas apakah penyakit stroke, apa saja penyebab penyakit stroke? apa saja gejala penyakit stroke? apa penyakit stroke bisa sembuh? bagaimana cara pengobatan penyakit stroke?, namun sebaiknya “mindset” kita harus diubah dan disadarkan, karna sejatinya mencegah jauh lebih baik, pelihara kesehatan anda jangan tunggu sampai tubuh ini sudah tidak berdaya, apalagi tidak bernyawa.

Penyakit Stroke

penyakit stroke terjadi karena ada kerusakan pada jaringan otak yang disebabkan berkurangnya aliran darah ke otak/retaknya pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak dengan berbagai sebab yang ditandai dengan kelumpuhan sensorik atau motorik tubuh sampai dengan terjadinya penurunan kesadaran bahkan sampai hilangnya nyawa.

Tanda Gejala Stroke

Sejatinya setiap bagian tubuh dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda, sehingga tanda gejala stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Berikut ini adalah beberapa tanda gejala stroke :

1. Gejala stroke sementara (sembuh dalam beberapa menit/jam)

• Sakit kepala secara tiba-tiba, pusing, bingung
• Kehilangan keseimbangan, lemah
• Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh
• Penglihatan kabur atau kehilangnya ketajaman penglihatan pada satu atau kedua mata

2. Gejala stroke ringan

• Mengalami beberapa / semua gejala pada stroke sementara
• Bicara yang tidak jelas, biasanya akan terjadi pada bagian wajah
• Terjadinya kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki

3. Gejala stroke berat (bisa sembuh/mengalami perbaikan dalam beberapa bulan/tahun, atau bahkan tidak bisa sembuh sama sekali)

• Mengalami beberapa / semua gejala stroke sementara dan ringan
• Bisa terjadi Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran)
• Terjadinya kelemahan
• Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan fases
• Kahilangan daya ingat dan konsentrasi
• /kelumpuhan tangan/kaki
• Bicara tidak jelas/hilangnya kemampuan bicara
• Sulit menelan
• Terjadi perubahan perilaku misalnya : bicara tidak menentu, mudah marah, tingkah laku seperti anak kecil, dan lain-lain.

Lalu, ada beberapa tanda gejala stroke lain yang mungkin muncul, antara lain:
• Biasanya Mual dan muntah.
• Terjadi sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo)
• Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
• Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.
• Penurunan kesadaran.
• Sukar menelan sehingga mengakibatkan tersedak.

Ada dua jenis stroke, berdasarkan penyebabnya yaitu:

  • Stroke hemoragik. Pada stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Berikut ini ada beberapa kondisi yang mengakibatkan stroke hemoragik
    a. Hipertensi yang tidak terkendali.
    b. Melemahnya dinding pembuluh darah.
    c. Pengobatan dengan pengencer darah.
  • Stroke iskemik. Pada kasus stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan atau terhambat, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang.

Faktor Risiko Stroke

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan faktor risiko stroke. Faktor risiko stroke di bawah ini juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor-faktor tersebut meliputi :

Faktor kesehatan, yang meliputi:

1. Hipertensi. (salah satu yang paling umum terjadi)
2. Diabetes. (pola makan dan life style yang buruk)
3. Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau aritmia.
4. Sleep apnea.
5. Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.
6. Kolesterol tinggi.
7. Obesitas. (kegemukan)

Faktor gaya hidup, yang seperti:

1. Merokok.
2. Kecanduan alkohol.
3. Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
4. Konsumsi obat-obatan terlarang.

Hal lain yang berhubungan dengan faktor risiko stroke, antara lain:

1. Usia. Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki risiko stroke lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih muda.
2. Faktor keturunan. Jika anggota keluarga pernah mengalami stroke, maka risiko terkena stroke juga semakin tinggi.
Pengobatan stroke

Biasanya pada kasus ini ada penanganan khusus terhadap pasien stroke dilakukan oleh dokter saraf tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien,

Cara Pengobatan stroke iskemik.

Penanganan awal stroke iskemik akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah. Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan cara:

1. Obat antiplatelet. Untuk mencegah pembekuan darah, digunakan obat antiplatelet, seperti aspirin.
Obat antikoagulan. Untuk mencegah pembekuan darah, pasien dapat diberikan obat-obatan antikoagulan, seperti heparin, yang bekerja dengan cara mengubah komposisi faktor pembekuan dalam darah. Obat antikoagulan biasanya diberikan pada penderita stroke dengan gangguan irama jantung.

2. Obat antihipertensi. Pada penderita stroke baru, biasanya tekanan darah tidak diturunkan terlalu
rendah untuk menjaga suplai darah ke otak. Namun, setelah keadaan stabil tekanan darah akan diturunkan ke level optimal. Obat hipertensi juga digunakan untuk mencegah stroke berulang, mengingat hipertensi merupakan faktor risiko terbanyak penyebab stroke. Contoh obat hipertensi adalah obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor), obat penghambat alfa dan beta (alpha- dan beta-blocker), diuretik thiazide, dan obat antagonis kalsium (calcium channel blocker).

Pengobatan stroke hemoragik. Biasanya Pada kasus stroke hemoragik, penanganan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Lalu ada beberapa bentuk pengobatan terhadap stroke hemoragik, diantaranya :

1. Obat. Dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan tekanan di otak, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kejang. Jika pasien mengonsumsi obat antikoagulan atau antiplatelet, dokter akan memberikan transfusi faktor pembekuan atau obat-obatan untuk membalik efek obat pengencer darah tersebut.

2. Jalur operasi. Selain dengan obat, stroke hemoragik juga bisa ditangani dengan operasi. Operasi dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam otak, dan bila memungkinkan memperbaiki pembuluh darah yang pecah
Pemulihan pasca stroke

Penyakit stroke berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Proses rehabilitasi tergantung pada gejala yang dialami dan seberapa parah gejala tersebut. Selama melalui masa rehabilitasi, pasien salalu didampingi dan dibantu oleh sejumlah ahli yang meliputi dokter, psikolog, terapis bicara, fisioterapis, dan perawat. Seperti :

1. Secara fisik

Pasien akan dilatih pada bagian yang terserang untuk digerakan

2. Daya ingan, fungsi berfikir

Selama rehabilitasi, pasien akan diajarkan berbagai teknik pemulihan fungsi kognitif, salah satunya adalah terapi untuk memulihkan kemampuan berkomunikasi. Sebagian fungsi kognitif akan pulih setelah rehabilitasi, meskipun tidak seratus persen.

3. Dampak psikologis

Psikolog dapat memberikan nasihat dan motivasi agar stroke tidak terlalu berdampak pada kehidupan pasien, terutama dalam kehidupan keluarga.
Jangan jadikan semua menjadi penyesalan ketika semua telah terjadi, saat tubuh sudah terduduk di kusri roda atau terbaring di kasur, sampai-sampai hilangnya nyawa, karena sejatinya tubuh kita ibaratkan mesin, saat sudah turun mesin, akan sulit atau bahkan tidak bisa seperti sediakala.

Baca Juga : Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus