Penyakit Demam Berdarah dan Pengobatannya

Penyakit Demam Berdarah dan Pengobatannya

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang banyak ditemukan di daerah tropis. Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue secara geografis mirip dengan penyebaran penyakit malaria. Demam dengue umumnya menyerang orang yang kekebalan tubuhnya sedang menurun. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis. Diperkirakan terdapat setidaknya 50 juta kasus demam berdarah di seluruh dunia tiap tahunnya.

Gejala Penyakit Demam Berdarah

Gejala utama dari penyakit demam berdarah muncul tiga sampai 15 hari setelah gigitan nyamuk. Gejala yang biasanya muncul adalah demam tinggi, sakit kepala parah, sakit di belakang mata, nyeri sendi, nyeri otot dan tulang, ruam, dan pendarahan ringan.

Biasanya gejala penyakit demam berdarah dengue berlangsung 2-7 hari. Meski demam mulai mereda, Anda tak dianjurkan untuk mengendurkan kewaspadaan. Gejala sangat mungkin muncul lagi. Gejala tahap dua ini berhubungan dengan peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.

Gejala-gejala tahap dua di antaranya adalah rasa sakit perut yang parah, muntah berkepanjangan, dan masalah pernapasan. Sangat mungkin juga terjadi perdarahan dengan tanda-tanda:

1. Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
2. Sakit kepala berat
3. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
4. Hilang nafsu makan.
5. Nyeri pada bagian belakang mata.
6. Mual dan muntah.
7. Pembengkakan kelenjar getah bening.
8. Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Penyebab Penyakit Demam Berdarah

Infeksi virus dengue merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue. Seperti sifat virus lainnya, Dengue membutuhkan sel inang (induk) untuk dapat hidup. Di lingkungan luar, virus ini akan segera mati. Virus Dengue termasuk ke dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat 4 tipe virus ini, yakni: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat serotipe tersebut dapat ditemui di daerah hujan tropis seperti Indonesia.

Di antara keempat serotipe tersebut, serotipe DEN-3 merupakan serotipe dominan dan penyebab demam berdarah dengan derajat yang paling berat, diikuti selanjutnya oleh DEN-2. Itulah yeng menyebabkan terdapat pasien demam berdarah dengan gejala yang sangat cepat dan berat, tetapi terdapat juga pasien demam berdarah yang tampak segar bugar. Malah beberapa orang tidak sadar bahwa dirinya pernah terinfeksi virus Dengue.

Virus ini ditularkan ke manusia melalui perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Virus masuk ke dalam aliran darah melalui luka akibat gigitan nyamuk. Infeksi virus Dengue tidak dapat menular antar manusia, melalui udara bebas, ataupun melalui pertukaran cairan.

Di dalam tubuh, virus berinteraksi dengan trombosit sehingga jumlah trombosit tubuh menurun. Virus juga menyebabkan permeabilitas (kemampuan dinding pembuluh darah ditembus cairan) pembuluh darah meningkat sehingga sebagian komponen cairan darah dan sel darah putih ke luar ke jaringan tubuh. Peristiwa tersebut yang menyebabkan pada pemeriksaan darah ditemukan trombositopenia(penurunan jumlah trombosit), leukopenia (penurunan jumlah sel darah putih), dan peningkatan hemotokrit (peningkatan konsentrasi sel darah akibat berkurangnya cairan darah ke jaringan).

Akibat trombositopenia, penderita infeksi virus Dengue mengalami gangguan pembekuan darah yang sering dapat kita jumpai sebagai bintik-bintik merah di kulit yang disebut petekie. Penderita juga rentan mengalami perdarahan seperti gusi berdarah, mimisan, dan perdarahan saluran cerna.

Pengobatan Penyakit Demam Berdarah

Ketika Anda dirumah sakit, biasanya akan diberikan asupan cairan melalui infus. Pemberian cairan infus ini akan dibarengi pemantauan detak jantung, denyut nadi, tekanan darah, dan jumlah urine yang keluar.
Jika Anda atau keluarga di rumah mengalami gejala demam berdarah ringan maka ada baiknya melakukan hal-hal berikut sebagai pengobatan awal untuk mencegahnya agar tidak semakin parah:

1. Mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak

Pasien demam berdarah sebisa mungkin mencukupi asupan cairan. Dari mulai air putih hingga jus buah sebaiknya dikonsumsi oleh pasien. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah dehidrasi karena demam, serta membantu menurunkan demam.
Selain itu, mengonsumsi banyak air juga membantu meringankan gejala seperti kram otot dan sakit kepala karena keduanya timbul akibat dehidrasi. Air juga akan membantu menghilangkan racun berlebih dalam tubuh untuk dikeluarkan melalui urine.

2. Mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam. Namun hindari aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat memperparah perdarahan.

3. Mengonsumsi jambu biji dan makanan sehat yang mudah dicerna

Dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti makanan yang direbus, sayuran hijau, serta buah-buahan. Salah satu buah yang sudah dikenal manfaatnya untuk mengobati demam berdarah ialah jambu biji. Jambu biji mengandung vitamin C yang dapat membantu mempercepat pembentukan trombosit baru. Karena, Jambu biji mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga dapat membantu tubuh menghasilkan trombosit yang lebih banyak. Untuk itu mengonsumsi jambu biji bisa menjadi cara efektif untuk membantu meningkatkannya kembali.
Selain itu jambu biji kaya akan quercetin, yang berguna untuk menghambat pertumbuhan virus, termasuk virus dengue.

4. Melakukan istirahat secara total

Beristirahat secara total atau bed rest sangat dianjurkan untuk pasien demam berdarah jenis apapun. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk mempercepat pemulihan.
Perawatan rumahan untuk pasien demam berdarah hanyalah perawatan yang bersifat tambahan sebagai pengganti opname di rumah sakit. Hal ini juga tidak bisa dilakukan sembarangan dan bergantung pada kondisi pasien. Anda tetap perlu mengonsultasikan pada dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.

Komplikasi Penyakit Demam Berdarah

1. Dehidrasi

Komplikasi pertama yang paling sering terjadi pada pasien demam berdarah adalah mengalami dehidrasi. Dehidrasi itu sendiri adalah kekurangan cairan di dalam tubuh. Walau terlihat sepele, namun dehidrasi parah bisa mengancam jiwa karena metabolisme tubuh tidak lancar. Penyebab dehidrasi pada kasus demam berdarah adalah dari gejala yang muncul, di antaranya demam, muntah, diare, dan juga kebocoran darah. Pad akasus yang sangat parah, volume cairan pada darah bisa berkurang hingga lebih dari 20 persen.
Maka dari itu, seorang pasien demam berdarah perlu mengonsumsi banyak cairan yang mengandung ion, seperti air kepala muda. Cairan yang mengandung ion akan lebih baik daripada air mineral biasa.

2. Bradikardia

yaitu kondisi dimana detak jantung melemah, yaitu berada di bawah 60 denyut per menit. Detak jantung yang normal adalah kurang labih 60-100 denyut per menit. Komplikasi demam berdarah bisa menyebabkan kondisi bradikardia ini, sehingga memang cukup berbahaya. Efeknya bisa menyebabkan orang menjadi lemas, kurang energi, atau bahkan tidak sadarkan diri.

3. Pendarahan

Pasien demam berdarah juga bisa mengalami komplikasi pendarahan. Penyebabnya adalah adanya kebocoran darah yang terjadi karena infeksi virus. Kadar trombosit pada tubuh pasien bisa menyebabkan darah mengalami kelainan, sehingga bisa bocor. Hal ini juga bisa menyebabkan seseorang mengalami pendarahan luar.

4. Risiko kematian

Jika kasus demam berdarah sudah parah, dan semua usaha sudah dilakukan secara maksimal, namun belum berhasil mengatasi gejala yang ada, maka bisa jadi risiko kematian akan meningkat.

Baca Juga: Bagaimana Pencegahan Penyakit Rabies

Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Pencegahan merupakan jenis pengobatan yang paling efektif. Hal ini disebabkan karena tidak ada vaksin yang bisa melindungi virus demam berdarah. Menghindari gigitan nyamuk menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegahnya. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk menjaga lingkungan terbebas dari nyamuk, yaitu:

1. Jika Anda tinggal atau bepergian di daerah di mana demam berdarah dikenal atau sedang mewabah, cara terbaik untuk menghindari demam berdarah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk.

2. Gunakan AC, jaring pada jendela maupun pintu masuk, serta kelambu. Ini sangat penting untuk menjaga nyamuk masuk ke ruangan.

3. Menjadwal ulang kegiatan di luar ruangan. Hindari berada di luar ruangan pada waktu subuh, sore, dan senja, ketika nyamuk lebih banyak keluar.

4. Memakai pakaian yang bisa melindungi kulit. Terlebih ketika Anda pergi ke daerah-daerah penuh nyamuk, seperti mengenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, kaus kaki dan sepatu.

5. Gunakan obat nyamuk, baik yang disemprot pada ruangan atau dioleskan pada kulit. Untuk kulit Anda, gunakan penolak nyamuk yang mengandung setidaknya konsentrasi 10 persen DEET. Namun hindari penggunaan pada bayi atau anak yang kurang dari 3 tahun.

Pencegahan Penyakit Demam Berdarah dengan 3M

Mengurangi habitat nyamuk dengan cara 3M

a. Menutup

Tutuplah segala tempat penampung air, baik di dalam maupun di luar rumah. Jika tidak diperlukan, tengkurapkan wadah-wadah yang dapat menampung air di luar rumah agar tidak tergenangi air hujan. Nyamuk betina memanfaatkan air yang tergenang sebagai tempat bertelur.

b. Menguras

Kuraslah tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, akuarium, dan vas bunga satu hingga dua kali seminggu. Siklus metamorfosis nyamuk, mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, berlangsung selama 8-10 hari. Dengan mengosongkan tempat-tempat penampungan air secara berkala, Anda memutus siklus hidup nyamuk.

c. Mengubur

Kuburlah semua objek yang bisa menampung air, seperti kaleng bekas atau wadah plastik. Namun, dalam gerakan 3M yang telah diperbaharui – 3M plus, M yang ketiga ini tidak lagi dianjurkan karena menimbulkan polusi tanah. Kini, pemerintah menganjurkan untuk mendaur ulang sampah-sampah anorganik.

Baca Juga:  Bahaya Demam Thypoid – Penyakit Tipes dan Gejalanya

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah_Dengue