Vitamin D membantu mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh. Nutrisi ini dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi dan otot. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang pada anak-anak, dan nyeri tulang yang disebabkan oleh kondisi yang disebut osteomalacia pada orang dewasa. Penelitian terakhir menunjukkan kekurangan vitamin D bisa mengurangi imunitas tubuh.
Sumber vitamin D yang baik
Tubuh manusia bisa menciptakan vitamin D dari sinar matahari langsung pada kulit saat berada di luar ruangan. Adalah suatu keberuntumgan bagi kita yang hidup di Indonesia dengan pancaran sinar matahari sepanjang hari. Vitamin D bisa kita dapatkan secara gratis dengan cara sengaja berjemur di sinar matahari pagi, atau secara tidak langsung dengan beraktivitas diluar rumah.
Vitamin D juga ditemukan di sejumlah kecil makanan. Sumber vitamin D dalam makanan meliputi: ikan berminyak – seperti salmon, sarden, herring, dan mackerel, daging merah, hati,kuning telur. Sumber vitamin D lainnya adalah suplemen makanan vitamin D
Berapa banyak vitamin D yang butuhkan tubuh?
Bayi hingga usia 1 tahun membutuhkan 8,5 hingga 10 mikrogram vitamin D sehari.
Anak-anak mulai usia 1 tahun dan dewasa membutuhkan 10 mikrogram vitamin D sehari. Ini termasuk wanita hamil dan menyusui, dan orang yang berisiko kekurangan vitamin D. Sebagian besar orang indonesia seharusnya bisa mendapatkan semua vitamin D yang mereka butuhkan dari sinar matahari pada kulit mereka. Kecuali pada orang yang bekerja terus menerus di ruangan tertutup perkantoran atau kerja shift dimalam hari.
Bagi orang yang tinggal di Indonesia seharusnya tidak diperlukan lagi konsumsi suplemen vitamin D, kecuali pada kasus kesehatan tertentu.
Mikrogram 1.000 kali lebih kecil dari satu miligram (mg). Kata mikrogram terkadang ditulis dengan simbol Yunani μ diikuti dengan huruf g (μg).
Terkadang jumlah vitamin D dinyatakan sebagai Unit Internasional (IU). 1 mikrogram vitamin D sama dengan 40 IU. Jadi 10 mikrogram vitamin D sama dengan 400 IU.
Orang yang berisiko kekurangan vitamin D.
Beberapa orang tidak mendapatkan cukup vitamin D dari sinar matahari karena mereka tinggal di daerah subtropis yang sangat sedikit atau tidak memiliki paparan sinar matahari. Dianjurkan agar Anda mengkonsumsi suplemen vitamin D harian yang mengandung 10 mikrogram vitamin D sepanjang tahun jika Anda tidak sering berada di luar ruangan – misalnya, jika Anda lemah atau tidak bisa bergerak di rumah berada di institusi seperti panti jompo, mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar kulit Anda saat berada di luar ruangan.
Jika Anda memiliki kulit gelap – misalnya Anda memiliki latar belakang Afrika, Afrika-Karibia atau Asia Selatan – Anda mungkin juga tidak bisa mendapatkan cukup vitamin D dari sinar matahari. Anda harus mempertimbangkan untuk mengkonsumsi suplemen harian yang mengandung 10 mikrogram vitamin D sepanjang tahun.
Apa yang terjadi jika mengkonsumsi terlalu banyak vitamin D?
Mengonsumsi terlalu banyak suplemen vitamin D dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan terlalu banyak kalsium menumpuk di dalam tubuh (hiperkalsemia). Ini bisa melemahkan tulang dan merusak ginjal dan jantung.
Jika Anda memilih untuk mengkonsumsi suplemen vitamin D, 10 mikrogram sehari sudah cukup bagi kebanyakan orang. Jangan mengkonsumsi lebih dari 100 mikrogram (4.000 IU) vitamin D sehari karena bisa berbahaya. Ini berlaku untuk orang dewasa, termasuk wanita hamil dan menyusui serta orang tua, dan anak-anak berusia 11 hingga 17 tahun.
Anak-anak berusia 1 hingga 10 tahun tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 50 mikrogram (2.000 IU) sehari. Bayi di bawah 12 bulan tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 25 mikrogram (1.000 IU) sehari.
Anda tidak bisa overdosis vitamin D melalui paparan sinar matahari. Namun selalu ingat untuk menutupi atau melindungi kulit Anda jika Anda berada di bawah sinar matahari dalam waktu lama untuk mengurangi risiko kerusakan kulit dan kanker kulit.
Bagi kita yang hidup di khatulistiwa disarankan agar berjemur di sinar matahari pagi mulai pukul 10 pagi minimal 15 menit.
Ada beberapa laporan berita tentang vitamin D yang mengurangi risiko virus corona. Namun, saat ini tidak ada cukup bukti untuk mendukung hal ini.
Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian vitamin D telah mengkonfirmasi interaksi penting antara vitamin D dan sel dari bawaan serta dari sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu kadar vitamin D yang terganggu atau tidak mencukupi dapat menyebabkan gangguan respons imun. Kecukupan vitamin D sangatlah penting dalam menjaga imunitas tubuh terhadap paparan kuman termasuk virus corona covid 19
Baca Juga: 13 Makanan Yang Membantu Menurunkan Tekanan Darah