Penyakit gagal ginjal apakah bisa sembuh? Penyakit gagal ginjal tidak dapat disembuhkan. Perawatan difokuskan untuk mencegah dan memperlambat agar penyakit tidak berkembang serta meredakan rasa sakit. Selain itu, pengobatan gagal ginjal juga bertujuan untuk mengurangi risiko munculnya penyakit lainnya yang terkait.
Pengobatan Gagal Ginjal Disesuaikan Dengan Tingkat Keparahan
Tingkat keparahan panyakit gagal ginjal kronis menentukan jenis pengobatan yang diberikan. Dalam beberapa kasus, kerusakan pada ginjal dan sirkulasi tubuh dapat dicegah dengan konsumsi obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah Anda.
Di samping itu, obat-obatan juga diberikan untuk mengontrol atau mencegah semakin parah kondisi Gagal Ginjal Kronis hingga tubuh kehilangan hampir semua fungsi ginjal. Kondisi ini disebut dengan gagal ginjal permanen (End-Stage Renal Disease/ESRD) atau established renal failure (ERF).
Menjaga Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan kerusakan ginjal. Oleh sebab itu penting untuk mengontrol tekanan darah, yang dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan mengurangi berat badan. Namun jika perubahan ini belum cukup untuk mengontrol tekanan darah, Anda mungkin membutuhkan obat-obat antihipertensi seperti penghambat ACE (angiotensin converting enzyme inhibitor).
Perubahan Gaya Hidup
Selain konsumsi obat-obatan, perkembangan gagal ginjal kronis dan tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sebagai berikut:
• Mengurangi berat badan, terutama jika Anda mengalami obesitas.
• Berolahraga teratur.
• Berhenti merokok.
• Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan rendah lemak
• Membatasi konsumsi minuman keras.
• Menjaga konsumsi garam tidak lebih dari 6 gram.
• Kecuali diresepkan oleh dokter, hindari konsumsi obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen
Mengurangi Kadar Kolesterol
Beberapa faktor risiko gagal ginjal kronis seperti tekanan darah tinggi dan tingginya kadar kolesterol dalam darah, sama dengan faktor risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Bahaya Penyakit Leukimia
Konsumsi Suplemen Zat besi dan Vitamin D
Anemia atau kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah, banyak diderita pengidap GGK stadium tiga ke atas. Suplemen zat besi untuk produksi sel-sel darah merah biasanya akan diberikan untuk mengatasinya. Zat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet seperti ferri sulfat.
Selain itu, pengidap penyakit ginjal berisiko kekurangan vitamin D yang penting untuk tulang. Ini dikarenakan ginjal tidak dapat berfungsi mengaktifkan vitamin D dari makanan dan sinar matahari. Makanan yang mengandung vitamin D dapat ditemukan dengan mudah untuk dikonsumsi sehari-hari, seperti:
a. Kuning telur
Kuning telur merupakan salah satu makanan yang mengandung vitamin D. Dalam satu buah kuning telur setidaknya terkandung sekitar 40 IU vitamin D. Jika Anda tertarik untuk mendapatkan vitamin D dari telur, jangan konsumsi secara berlebih. Sebab, satu telur beserta putih telurnya, sekiranya mengandung 200 miligram kolesterol. Sebuah organisasi kesehatan pun tidak menganjurkan konsumsi telur lebih dari 300 miligram per hari demi kesehatan jantung Anda.
b. Jamur
Makanan yang mengandung vitamin D yang bisa menjadi pilihan bagi Anda yang vegetarian adalah jamur. Sama halnya dengan manusia, jamur memproduksi vitamin D dari paparan sinar UV sehingga terbentuklah vitamin D dalam jamur. Untuk mendapatkan vitamin D dari jamur, Anda dapat mengonsumsi aneka jenis jamur yang dijual di sekitar rumah Anda. Dalam 3 ons jamur jenis portobello misalnya, setidaknya terkandung 400 IU vitamin D.
c. Salmon
Salmon merupakan salah satu makanan yang mengandung vitamin D, sumber protein, dan kaya akan kandungan Omega-3 yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebuah organisasi kesehatan menyebut, 3 ons ikan salmon yang sudah dimasak mengandung sekitar 447 IU vitamin D. Ikan lain yang juga memiliki kandungan vitamin D sama tingginya dengan salmon di antaranya yaitu ikan tenggiri, ikan sarden, dan ikan todak atau swordfish.
d. Udang
Dalam satu porsi udang, setidaknya terkandung 152 IU vitamin D. Udang tergolong rendah lemak sehingga terbilang aman untuk dikonsumsi. Kandungan lain yang terdapat dalam udang di antaranya adalah protein, tembaga, dan yodium, vitamin B2 dan juga fosfor.
Pengobatan Gagal Ginjal: Cuci Darah atau Transplantasi
Dalam beberapa kasus, penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) atau established renal failure (ERF). Pada tahap ini, ginjal berhenti bekerja dan mengancam hidup. Kondisi ini terjadi secara perlahan-lahan dan jarang terjadi secara tiba-tiba. Namun banyak pengidap penyakit ginjal tetap dapat memiliki ginjal yang berfungsi dengan baik sepanjang hidup mereka, namun dengan menjalani perawatan. Perawatan pendukung bertujuan terbatas, yaitu hanya untuk meringankan gejala yang dirasakan penderita stadium akhir. Pada umumnya perawatan pendukung diberikan pada penderita gagal ginjal yang tidak ingin melakukan cuci darah atau transplantasi ginjal.
Pencegahan gagal ginjal
Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan gagal ginjal. Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah gagal ginjal ialah:
• Rutin kontrol tekanan darah dan gula darah, karena tekanan darah tinggi dan diabetes merupakan penyebab terbanyak gagal ginjal
• perubahan gaya hidup (makanan rendah garam, rendah lemak)
• Hindari minuman beralkohol dan merokok
• Olahraga rutin minimal 3x/ minggu
• Hindari konsumsi obat- obat anti nyeri yang dibeli diwarung tanpa resep dokter, hindari ko nsumsi jamu terlalu sering
• Minum air putih yang cukup
Baca Juga : Penyakit Gagal Ginjal dan Penyebabnya