Jenis Penyakit Batuk dan Cara Pengobatannya

Jenis Penyakit Batuk dan Cara Pengobatannya

Anak-anak sangat rentan sekali terkena penyakit  batuk, apalagi pada saat musim pancaroba atau pergantian musim. Yang dapat menggangu aktivitas sehari-hari.
Biasanya anak menderita batuk karena musim pancaroba atau tertular dari orang lain. Sebenarnya batuk merupakan cara tubuh melindungi diri dan merupakan reaksi normal dalam rangka membersihkan lendir dari saluran napas. Umumnya, batuk pada anak merupakan gejala infeksi sejenis virus flu biasa dan akan mereda dengan sendirinya setelah dua minggu. Namun jangan anggap remeh, Bunda perlu mengetahui jenis penyakit batuk dan cara pengobatannya yang aman untuk anak dan bayi yang aman.

A. Jenis penyakit batuk

Penyakit Batuk kering

Penyakit Batuk kering adalah penyakit batuk yang tidak disertai dengan produksi lendir atau dahak. Penyebab batuk kering biasa terjadi karena radang tenggorokan, terhirupnya polusi (asap rokok, maupun debu), asma, reaksi alergi.

Penyakit Batuk Berdahak

Penyakit Batuk berdahak adalah penyakit batuk yang disertai dengan adanya sputum atau dahak karena masalah yang timbul dari paru-paru seperti bronchitis, pneumonia, asma, maupun penyakit langka seperti kanker paru-paru.

Semakin lama batuk menetap, maka makin tinggi risiko mendapat penyakit yang lebih serius.
Biasanya anak mengalami penyakit batuk berdahak tetapi tidak bisa mengeluarkan dahaknya atau sputum, dikarenakan belum mampu mengeluarkan sendiri. Jika penyakit batuk pada anak anda tidak kunjung sembuh, segeralah pergi ke dokter untuk menjalani pemeriksaan.

B. Pencegahan Penyakit Batuk

Tidak mudah untuk mencegah penyakit batuk pada anak, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan Bunda untuk meminimalisasi penularan penyakit batuk
1. Bunda dapat mengajak anak Bunda untuk mencuci tangan sebelum beraktivitas maupun setelah beraktivitas (makan, dan bermain dengan teman-teman) untuk mencegah penyebaran virus.
2. Jangan biarkan anak-anak Bunda mendekati orang yang terkena flu, menjadi perokok pasif bagi anak dapat menyebabkan dirinya menghadapi berbagai risiko kesehatan selain batuk, antara lain asma, alergi, pilek, dan lain-lain.
3. Perhatikan jadwal vaksinasi pada anak, pastikan sikecil memperoleh vaksinasi difteri pertusis dan tetanus (DPT).

C. Pengobatan Penyakit Batuk

Terdapat beragam cara sederhana untuk menangani penyakit batuk pada anak, salah satunya dengan memberikan lebih banyak asupan ASI yang berguna untuk membantu tubuh anak melawan infeksi. Pemberian obat batuk untuk anak juga dapat membantu mengatasi batuknya. Adapun obat yang dapat diberikan pada saat si kecil batuk antara lain:

1. Paracetamol Anak.

Bunda dapat memberikan paracetamol sebagai obat untuk bayi dengan ketentuan si kecil sudah berusia dua bulan atau ia dilahirkan setelah usia kehamilan 37 minggu, dan beratnya lebih dari 4 kg. Paracetamol bisa meredakan demam dan nyeri, namun tidak meringankan pembengkakan dan radang. Paracetamol cenderung lebih aman untuk perut bayi Bunda dari pada ibuprofen, jadi Bunda tidak perlu memberikannya dengan makanan. Takaran pemberian paracetamol yang tepat diberikan adalah setiap empat jam sampai enam jam sekali, dan tidak lebih dari empat kali dalam jangka waktu 24 jam. Jika bayi Bunda juga minum obat lain, pastikan tidak mengandung paracetamol juga. Pastikan untuk selalu mematuhi anjuran dosis yang diberikan.

2. Ibuprofen Anak.

Ibuprofen khusus untuk anak juga dapat menjadi obat batuk untuk bayi Bunda. Bunda dapat memberikan obat ini ketika si kecil sudah berumur 3 bulan atau beratnya setidaknya 5 kg. Ibuprofen dapat mengurangi demam, nyeri tubuh, rasa sakit, dan mengurangi peradangan. Ibuprofen cenderung sedikit lebih kuat dari pada paracetamol. Berikan ibuprofen tidak lebih dari tiga dosis dalam jangka waktu 24 jam, dan jarak waktunya tidak kurang dari 6 jam. Salah satu kelemahan dari ibuprofen adalah dapat mengiritasi perut bayi Anda jika tidak diberikan secara tepat, terutama jika bayi Anda tidak makan dengan baik. Jadi, disarankan untuk memberikannya dengan makanan.

3. Saline Drop.

Larutan tetes saline bisa digunakan untuk mengencerkan lendir yang kental sehingga mudah untuk dikeluarkan dan melegakan pernapasan bayi. Teteskan larutan saline ke lubang hidung bayi, lalu hisap lendir dengan menggunakan alat hisap lendir (bola karet penghisap lendir) untuk membuang lendir yang banyak. Larutan saline bisa dibeli di apotek. Larutan saline juga bisa digunakan untuk melembapkan jalan napas karena udara yang terlalu kering.

Sebenarnya penggunaan obat batuk tidak selalu direkomendasikan Bun, karena belum ada cukup bukti medis yang menyatakan obat-obatan tersebut dapat meredakan batuk dan mengeluarkan dahak lebih baik dari perawatan alami di rumah (home remedies). Bunda bisa melakukan perawatan di rumah dengn bahan-bahan alami yang mudah didapat disekitar Bunda, antara lain :

1. Madu

Madu murni akan sangat membantu mengatasi berbagai jenis penyakit, mulai dari yang ringan hingga penyakit serius. Untuk mengatasi batuk pada anak Bunda, madu adalah bahan yang aman dan alami yang akan membantu meredakan radang atau sakit di tenggorokan. Selain itu, madu juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak Bunda sehingga cepat sembuh.
Untuk anak-anak usia antara 2-5 tahun, silakan memberinya setengah sendok teh madu, tapi kalau sudah lebih dari 12 tahun, memberinya madu 2 sendok teh sangat dianjurkan. Akan lebih baik kalau Anda memberinya madu tepat sebelum berangkat tidur. Namun, jangan memberikan madu pada bayi di bawah usia 1 tahun.

2. Minyak telon

Khusus bagi Bunda yang memiliki bayi dan si kecil sedang mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, gunakan minyak telon sebagai obatnya. Anak-anak yang usianya masih berada di bawah 6 bulan, batuk dapat dikurangi dengan menggunakan minyak telon. Minyak rosemary, minyak peppermint, maupun minyak kayu putih, asalkan dioles langsung ke dada dan leher si kecil dan terlalu banyak.

3. Mandi air hangat

Supaya batuk lekas membaik dan anak juga merasa lebih segar, mandikan ia dengan air hangat. Air hangat beruap jauh lebih baik ketimbang mandi dengan air dingin. Apabila batuk yang diderita oleh anak Anda adalah batuk berdahak, maka air hangat ini akan mengurangi atau mencairkan dahaknya. Air hangat juga akan membuat si kecil lebih nyaman sehingga dapat beristirahat dengan enak.

4. Istirahat yang cukup

Obat batuk anak yang paling ampuh sebenarnya adalah istirahat yang cukup. Ketika anak Bunda mulai terserang flu dan batuk, ini menandakan bahwa daya tahan tubuhnya sedang lemah. Dengan banyak istirahat atau tidur, anak akan cepat pulih dan batuk pun akan lebih cepat sembuh.

5. Jahe

Kandungan dalam jahe bisa membantu melawan virus penyebab batuk. Namun jahe mungkin bukan makanan favorit bagi anak Bunda karena rasanya yang cukup kuat. Untuk itu, jahe bisa dicampurkan dengan madu untuk menambah rasa manis yang disukai anak-anak.

6. Posisi tidur

Batuk juga berpengaruh pada buah hati Bunda, anak akan tidak nyaman dan tidak bisa tidur nyenyak. Entah itu batuk kering atau berdahak, akan membuat mereka mudah sekali terbangun dan tidak bisa memiliki tidur yang berkualitas. Ada trik tersendiri yang harus bunda lakukan untuk mengatasi hal ini. Caranya adalah ketika tidur anak Bunda sebaiknya tidak tidur dalam posisi telentang. Posisi ini akan membuat dahak sulit untuk mengalir. Posisikan kepala lebih tinggi dari tubuh, dengan menambahkan bantal atau matras. Dengan cara ini dahak akan berada di posisi yang tidak menyumbat dan anak Bunda bisa tidur lebih nyenyak.

7. Berkumur air garam

Anak-anak diusia 5 tahun keatas biasanya sudah mengerti konsep berkumur sejak mereka belajar menyikat gigi. Nah, berkumur dengan air garam juga bisa diaplikasikan sebagai metode obat batuk alami yang cukup mudah dilakukan. Ajak buah hati Anda untuk berkumur dengan air garam. Bila mereka belum familiar, praktikkan di depan mereka. Caranya cukup tambahkan beberapa sendok garam ke air hangat. Aduk hingga merata, dan berkumurlah selama mungkin. Idealnya selama satu menit dan bisa diulang sesering mungkin. Kandungan air garam hangat ini bisa melawan bakteri yang ada di mulut.

8. Pasang humidifier

Ternyata alat ini juga berfungsi ketika sikecil tengah terserang batuk. Nyalakan humidifier untuk membantu melembutkan saluran pernapasan dan membuat mereka lebih mudah bernapas saat sedang batuk. Pilih tipe humidifier yang membuat ruangan terasa sejuk, bukan yang menghangatkan karena akan memberi efek yang sebaliknya.

9. Minum air putih yang cukup

Infeksi saluran pernapasan seperti flu dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan dahak yang menyebabkan batuk. Minum air yang cukup dapat membantu meredakan dahak dan menjaga tenggorokan tetap lembab.

Jika penyakit batuk anak Bunda tidak kunjung sembuh setelah tiga minggu, segera periksakan diri ke dokter, terutama jika merasakan gejala-gejala seperti batuk yang menjadi makin parah, terdapat darah keluar bersama batuk, sesak napas, berat badan turun secara tidak normal, nyeri dada, serta ada benjolan pada leher.

Baca Juga : Apakah Mimisan Pada Anak Berbahaya ?