Pengertian Cerebral Palsy

Pengertian Cerebral Palsy

Cerebral Palsy adalah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang bersifat menetap, tidak progresif, terjadi pada usia dini sehingga mengganggu perkembangan otak dan menunjukkan kelainan posisi, tonus otot dan koordinasi motorik serta kelainan neurologis lainnya (kelumpuhan). Cerebral palsy adalah keadaan disabilitas fisik yang paling sering terjadi pada masa anak terutama pada bayi yang lahir prematur.

Gejala Cerebral Palsy

Gejala cerebral palsy berkisar dari ringan hingga berat dan biasanya tidak begitu jelas untuk diamati setelah bayi lahir. Gejala ini juga bervariasi tergantung dari bagian otak yang terkena. Beberapa kasus bisa hanya mempengaruhi satu sisi tubuh dan ada juga bahkan yang mempengaruhi seluruh tubuh.

Namun umumnya, gejala cerebral palsy adalah adalah adanya masalah dengan gerakan, koordinasi, dan perkembangan si bayi. Berikut ini adalah beberapa gejala cerebral palsy:

  1. Bayi terlambat dalam mencapai kemampuan dasar – Kemampuan dasar bayi adalah kemampuan yang seharusnya dicapai saat masa-masa awal pertumbuhannya seperti kemampuan untuk tengkurap, kemampuan duduk, merangkak dan juga berjalan.
  2. Gangguan penglihatan – Gangguan penglihatan yang terjadi seperti tatapan mata yang tidak normal sampai bisa menyebabkan kebutaan.
  3. Gangguan pendengaran– Gejala awal pada gangguan pendengaran seperti kerang pekanya gendang telinga terhadap bunyi bahkan bisa sampai menyebabkan tuli.
  4. Kontraktur persendian– Kontraktur persendian merupakan keadaan terbatasnya mobilitas atau pergerakan sendi. Anak yang terkena cerebral palsy menjadi kurang aktif karena sendinya mengalami kontraktur.
  5. Tingkat kecerdasan di bawah normal– Tingkat kecerdasan anak yang mengalami cerebral palsy tidak sama dengan anak yang sehat, mereka mempunyai tingkat kecerdasan di bawah normal. Hal ini terjadi karena kerusakan yang terjadi pada otak anak karena penyakit cerebarl palsy yang menyerang.
  6. Keterbelakangan mental– Keterbelakangan mental yang terjadi yaitu seperti anak yang berusia 5 tahun tetapi seperti anak usia 3 tahun. Keterbelakangan mental penyebab utamanya karena saraf otak yang rusak.
  7. Kejang – Kejang yang terjadi tidak hanya satu atau dua kali tetapi sampai berkali-kali dan sering.
  8. Gangguan menghisap atau makan– Mereka yang mengidap gangguan menghisap atau makan kemungkinan bisa terkena penyakit cerebral palsy. Anak kesulitan dalam menghisap dan menelan makanan.
  9. Pernapasan yang tidak teratur– Anak yang terkena cerebral palsy juga dapat menjadikan pernapasannya terganggu. Bernapasnya tidak normal seperti orang yang sehat, tetapi terengah-engah dan sesak.
  10. Gangguan bicara– Gangguan bicara terjadi pada anak yang terkena cerebral palsy seperti bicara tidak jelas sampai terjadi kebisuan.
  11. Gerakan menjadi terbatas– Gerakan anak menjadi terbatas dikarenakan sendi-sendinya tidak bekerja secara normal.
  12. Gangguan motorik– Gangguan motorik terjadi pada anak yaitu kemampuan anak dalam bergerak seperti duduk, berguling, merangkak dan berjalan.
  13. Gangguan anggota jalan– Anak yang terserang cirebral palsy berjalannya tidak dapat normal seperti anak yang sehat. Bermacam-macam bentuk tidak normal dalam berjalan seperti, telapak kaki depan kedalam, telapak kaki depan keluar, berjalan jinjit, berjalan dengan kedua paha menempel kedalam, menumpukkan berat badan pada salah satu kaki, serta kelainan lainnya.
  14. Kaku sendi– Sendi-sendi anak kaku sehingga gerakan anak menjadi tidak aktif dan cenderung pasif.

Penyebab Cerebral Palsy

Adanya masalah pada bagian otak besar yang berfungsi mengatur gerakan, kemampuan mendengar, bicara, dan belajar merupakan penyebab terjadinya lumpuh otak. Masalah ini bisa terjadi sebelum atau sesudah bayi lahir, ketika otak tidak berkembang dengan baik, dan juga diduga dipicu oleh beberapa faktor berikut ini.

  1. Infeksi yang dialami oleh sang ibu di masa kehamilan yang dapat menular pada pada janin. Contohnya cacar, rubella, sifilis, infeksi parasit toksoplasmosis, dan infeksi sitomegalovirus.
  2. Terganggunya suplai darah yang berguna untuk perkembangan otak janin atau disebut juga sebagai stroke janin.
  3. Infeksi pada otak bayi setelah lahir, misalnya sakit kuning yang parah dan tidak bisa diobati, ensefalitis, atau meningitis.
  4. Cedera parah di kepala akibat terjatuh atau kecelakaan lainnya.
  5. Kurangnya suplai oksigen pada bayi selama proses kelahiran.
  6. Kelahiran prematur, yaitu pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
  7. Kelahiran sungsang.
  8. Kasus bayi kembar. Rahim yang diisi secara bersamaan oleh lebih dari satu bayi bisa menimbulkan masalah. Jika terjadi kematian pada salah satu bayi tersebut, maka ada peluang bagi bayi lainnya untuk terkena lumpuh otak.
  9. Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram.
  10. Perubahan pada gen yang memiliki peran dalam perkembangan otak.

Cara Mendiagnosa Cerebral Palsy

Pemeriksaan fisik

Biasanya Dokter anak akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang riwayat kesehatan anak. Dokter akan bertanya tentang pertumbuhan anak dan masalah ketika semasa kehamilan dan persalinan, dan menanyakan perkembangan anak, sperti adakah keterlambatan tengkurap, merangkak, berjalan, dan bahkan keterlambatan bicara.

Pemeriksaan penunjang

  1. CT-scan
  2. MRI (magnetic resonance imaging)
  3. USG (ultrsonografi) untuk melihat gambar otak

Keterlambatan perkembangan dapat menjadi tanda awal dari cerebral palsy. Bahkan ketika kondisi ini hadir pada saat lahir, tanda-tanda cerebral palsy mungkin tidak diperhatikan sampai anak berusia 1 sampai 3 tahun.

Cara mencegah cerebral palsy

Untuk mencegah terjadinya cerebral palsy adalah terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh para calon orang tua,, yaitu :

  • Cegah bayi Anda dari berat badan lahir rendah atau lahir prematur dengan mengikuti pola hidup sehat selama kehamilan, termasuk gizi yang baik, istirahat, dan olahraga yang cukup. Selain itu, hindari alkohol, rokok, dan penggunaan narkoba. Hal ini dikarenakan apabila bayi Anda lahir dengan berat badan rendah, kemungkinan bayi Anda menderita cerebral palsyakan meningkat.
  • Buat jadwal kunjungan dengan dokter ob-gyn(dokter kandungan) di awal kehamilan yang berfokus pada apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kemungkinan melahirkan secara prematur. Hal ini dikarenakan hampir setengah dari semua anak yang menderita cerebral palsy lahir dengan prematur.
  • Ambil tindakan pencegahan apapun yang diperlukan untuk memastikan bahwa Anda tidak termasuk ke dalam kelompok dengan faktor risiko melahirkan prematur seperti terpapar karbon monoksida, radang, atau infeksi lainnya. Anda juga harus menghindari bekerja sambil berdiri selama berjam-jam, penyakit menular seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga. Dokter kandungan mungkin akan merekomendasikan istirahat total di tempat tidur atau intervensi lainnya jika faktor risiko tersebut telah ada.
  • Tanyakan pada dokter kandungan tentang kemungkinan pengobatan menggunakan progesteron, yoghurt, pemakaian Clindamycinuntuk perawatan pH vagina tinggi, atau mengonsumsi suplemen minyak ikan. Masing-masing pendekatan ini telah terbukti cukup efektif dalam mengurangi faktor risiko kelahiran prematur dan jangan lupa ketika hamil mengkonsumsi sari kurma.
  • Konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai apakah Anda harus mendapat pengobatan untuk mengurangi faktor-faktor yang memperkuat faktor risiko kelahiran prematur seperti tekanan darah tinggi, infeksi saluran kencing, kecemasan, atau diabetes.
  • Hindari infeksi yang dapat mengakibatkan pelepasan cytokininberacun ke otak janin selama kehamilan. Infeksi pada ibu hamil memiliki risiko tiga kali lebih besar kemungkinannya menyebabkan anak berkembang menjadi cerebral palsy.

Komplikasi Cerebral Palsy

Ada pula komplikasi dari Cerebral Palsy adalah.

  • pencernaan, misalnya muntah dan refluks (GERD). Dikarenakan ototnya spastis termasuk klep di lambungnya. Akibatnya makanan yang masuk ke lambung akan kembali lagi ke kerongkongan, lalu ke mulut, dan muntah.
  • oromotor, saraf-saraf otak yang terganggu mempengaruhi saraf-saraf oromotornya (saraf di sekitar mulut, pipi, dan rahang) sehingga anak akan sulit menelan atau makan, mengiler, dan gangguan artikulasi.
  • Gangguan sensasi dan persepsi, dikarenakan saraf-saraf sensoriknya terganggu
  • Mudah terjadi trauma, misalnya mudah jatuh saat berlari atau olahraga pada anak dengan Cerebral Palsi ringan
  • Pernapasan, lebih sering pada posisi tidur akan sulit untuk batuk atau mengeluarkan lendir. Manusia dapat batuk jika posisinya tegak (duduk atau berdiri). Pilek, batuk, dan demam pada anak Cerebral Palsi sebaiknya ditangani segera agar tidak berlanjut lebih parah dan beresiko terkena pneumonia (radang paru-paru). Problem pernapasan ini bisa teratasi dengan rutin menjemur anak setiap pagi, kamar tidurnya tidak boleh lembab, dan diinhalasi jika perlu.
  • Tulang, dikarenakan kurang aktifitas dan kurang matahari. Misalnya osteoporosis atau pengeroposan tulang dan nyeri tulang.
  • Kekakuan otot dan sendi, dapat menyebabkan gangguan tidur dan nyeri
  • Gangguan berkemih dan defekasi, dikarenakan otot kandung kemih yang kaku. Pada kondisi berat perlu digunakan kateter.
  • Konstipasi dan sulit buang air besar , dapat menyebabkan gelisah dan sulit tidur.

Baca Juga: Manfaat Bawang Putih Untuk Kesehatan