Gejala Asam Lambung

Gejala Asam Lambung

Apa saja gejala asam lambung?? Ketika asam lambung naik, jaringan dinding kerongkongan dan mulut akan teriritasi oleh asam lambung. Berikut ini adalah gejala asam lambung yang paling umum dialami oleh penderita penyakit asam lambung:

  • Refluks asam lambung atau regurgitasi.Asam di dalam perut akan kembali ke kerongkongan dan juga mulut sehingga muncul rasa asam dan pahit.
  • Sensasi terbakar di dada atau nyeri ulu hati.Kondisi ini dirasakan pada tulang dada akibat asam lambung yang naik ke esofagus. Rasa nyeri akan terasa lebih kuat setelah makan dan saat membungkuk.

Selain gejala di atas, ada juga beberapa gejala asam lambung lain yang mungkin dialami, di antaranya:

  • Merasa seakan-akan ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan saat menelan.
  • Laringitis (peradangan pada laring atau pita suara yang menyebabkan tenggorokan sakit dan suara menjadi parau).
  • Batuk kering tanpa henti, terutama di malam hari.
  • Sakit dada.
  • Mengi
  • Kesulitan dan nyeri saat menelan.
  • Gigi menjadi rusak.
  • Kembung dan bersendawa.
  • Bau napas tidak sedap.
  • Peningkatan jumlah air liur secara tiba-tiba.

Penyakit asam lambung ringan yang terjadi satu atau dua kali dalam sebulan biasanya tidak memerlukan intervensi dokter. Ini bisa diatasi dengan mengubah menu makanan dan mengonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran ketika gejalanya muncul. Namun untuk gejala yang lebih parah dan sering terjadi, dianjurkan untuk menemui dokter dan menanyakan tentang obat atau penanganan yang lebih tepat. Konsumsilah obat sesuai dengan dosis dan aturan pakai.

Baca Juga : Penyakit Asam Lambung atau Maag

Diagnosis Penyakit Asam Lambung

Untuk melakukan diagnosis penyakit asam lambung ini, dokter cukup menanyakan gejala-gejala yang Anda alami. Penelitian lebih lanjut untuk memastikan diagnosis bisa dilakukan melalui prosedur :

  1. Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi otot LES.
  2. Pemeriksaan memakai alat endoskop untuk memastikan diagnosis GERD dan juga untuk melihat apakah ada dinding esofagus yang rusak karena asam.
  3. Pemantauan keasaman di esofagus. Pengukuran pH atau keasaman di esofagus perlu dilakukan jika hasil endoskopi belum bisa memastikan adanya penyakit GERD. Diagnosis GERD dapat dipastikan jika pH di esofagus terbukti naik drastis setelah waktu makan.
  4. Tes darah. Kadang tes darah akan dilakukan dokter untuk mengecek munculnya kondisi anemia yang menjadi tanda terjadinya perdarahan internal.
  5. Tes barium. Tes ini bertujuan untuk memeriksa jika ada hambatan atau masalah pada saat menelan makanan atau minuman. Tes ini bisa menunjukkan jika ada masalah pada otot saluran pencernaan saat sedang menelan. Barium adalah zat kimia aman dan tidak beracun yang bisa terlihat dengan jelas oleh sinar X. Larutan barium akan diminum, lalu dilakukan pemindaian sinar X untuk mengetahui masalahnya.

Info Lain : Pengobatan Penyakit Asam Lambung